• Korewa zombie desuka
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor.

Cerpen "A Beautifful Memories"

  • 06.43
  • 0 komentar
annyeong  korean lovers~
Kali ini aku mau reshare cerpen korea aku yang sdah pernah aku share pertama kali di an wordpressku "azurizkafanfiction.wordpress.com"
Hope you all enjoy it..


A Beautifful Memoriese

Karya : Rizka Nur Astuti
Pembimbing : Ratna Restapaty, M.Pd
SMK KESEHATAN BORNEO LESTARI



Peter Jung seorang laki-laki tampan berambut pirang yang banyak disukai oleh kaum hawa di sekolahannya yaitu Gamseong International School. Wajar saja ia tampan, ayahnya merupakan kebangsaan Korea dan ibunya berkebangsaan Amerika.

Keesokan harinya ketika Peter berjalan memasuki kelasnya ia melewati ruangan musik. Disana ia mendengar seperti ada orang yang sedang memainkan piano. Ternyata dugaannya benar, terlihat seorang gadis sedang bermain instumental Cannon in D karya Pachebel. Peter pun memutuskan untuk duduk dikursi dekat gadis tersebut bermain piano. Gadis tersebut memainkan tuts piano dengan lincahnya. Gadis tersebut memiliki wajah cantik sperti hal nya member 5Dolls “Shannon”, tetapi gadis ini mukanya lebih ke Eropa.

Gadis tersebut telah selesai memainkan permainan pianonya. Peter pun bertepuk tangan sangat keras sehingga membuat gadis tersebut terkejut.

“kamu siapa?” ucap gadis tersebut.

“perkenalkan aku Peter Jung, kamu?” ucap Peter sambil mengulurkan tangannya.

“aku Azura Bayley Kim..” ucap gadis tersebut yang biasa dipanggil Azura atau Azu sambil menyambut tangan Peter.

“salam kenal.. oh ya kamu murid baru?”

“iya aku baru pindah dari Paris.. “

“pantesan saja aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. oh ya kamu bilang dari Paris?! berarti kamu bukan orang korea dong..”

“iya..” ucap gadis tersebut sambil tersenyum manis. Lalu gadis tersebut berkata lagi “eomma (ibu) ku orang Paris sedangkan appa (ayah) campuran Korea dan Indonesia..”

“pantes, muka kamu seperti orang Eropa..”

Azura tersenyum kembali. Tak lama mereka berbincang-bincang, tiba-tiba bel tanda masuk pun berbunyi.

Teng Teng Teng…

“kajja (ayo) bel sudah berbunyi. oh ya, kelas kamu dimana?” ucap Peter.

“aku kelas XIA , tapi aku gak tau kelasnya dimana?”

“wah, berarti kamu classmate aku dong..”

“neodo( kamu juga)”

“eo, majayo (yup, benar), kajja (ayo) kia bareng”

Akhirnya mereka pun berjalan menuju kelas bersama-sama. Diperjalanan menuju kelas, banyak murid perempuan membicarakan mereka seperti “keu yeoja neun nuguya? (wanita itu siapa?)” , “keu yeoja neun Peter seonbae yeojachingu? (apakah wanita itu pacarnyasenior Peter?”, dan sebagainya. Azura pun menjadi risih dibicarakan Pclub ( nama penggemar Peter ).

“yak! Peter-ah (hey! Peter) kamu cukup tenar juga disekolah ya?^^” ucap Azura sambil membuat seutas senyum di wajahnya.

“ha ha ha.. tidak juga” ucap Peter sambil tertawa renyah.

Setelah sepanjang jalan menuju kelas dibicarakan, didalam kelas pun juga dibucarakan oleh kaum hawa. Bahkan bukan hanya kaum hawa, kaum adam pun juga membicarakan mereka berdua . Terutama kepada Azura. mereka berkata “yak, geu yeoja neun.. owh jinja yeoppeuda (hey, gadis itu.. owh sangat cantik)” dan sebagainya. Tetapi, karena Azura seorang tipe wanita yang tidak perduli apa yang mereka katakan.

Bel istirahat berbunyi, semua murid bedesak-desakan keluar. Tapi tidak untuk Azura, ia lebih memilih dikelas saja membaca buku daripada diluar. Peter pun mendatangi Azura yang sedang membaca buku pelajaran.

“kamu tidak istirahat?” tanya Peter.

“tidak” jawab Azura.

“kenapa?” tanya Peter kembali.

“aku tipe wanita yang kurang suka kekantin,  jadi setiap kali istirahat aku memutuskan untuk diam dikelas membaca buku daripada ke kantin” ujar Azura sambil menjelaskan.

“keurom darawa (kalau begitu ikut aku)” seru Peter sambil menarik tangan Azura.

“eodiga? (kemana?)”

“nanti kau akan tau. Sekarang tutup matamu.”

Azura pun menuruti perintah Peter, ia menutup matanya. Peter pun masih terus menarik tangannya dengan lembut sesampainya ketempat yang ingin dituju Peter. Ia menyuruh Azura untuk membuka matanya.

“Azu-yah, sekarang kamu bisa membuka matamu.” perintah Peter.

Ketika Azura membuka matanya alangkah terkejutnya ia. Ia baru mengetahui bahwa sekolah yang ia pakai sekarang memiliki pemandangan yang justru lebih indah daripada pemandangan di belakang sekolahnya dulu di Paris.

“eottae? neol joahae? (bagaimana? kamu menyukainya?)” tanya Peter kepada Azura.

“eo.. (ya..) neomu joah (sangat menyukainya)” balas Azura.

“neo arra?(kamu tahu?) kamu adalah orang pertama yang taman ini”

“wae? ( kenapa?)”

“taman ini memang dibuat secara rahasia. Belum ada murid sekolahan ini yang mengetahuinya selain kau dan aku..” jelas Peter.

“kenapa dirahasiakan?”

“aku juga tidak tahu.. pokoknya jangan beritahu siapa-siapa, arraseo ? ( mengerti ? )”

“arra.. (aku mengerti..)”

“yaksok? (berjanjilah) ” ucap Peter sambil mengulurkan jari kelingkingnya.

“yaksok.. ” ucap Azura tersenyum sambil mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Peter.

Mereka berbincang-bincang seperti halnya teman yang sudah lama tak berjumpa, adahal mereka baru saja bertemu. saking asyiknya mereka berbincang-bincang mereka tak sadar telah berbincang-bincang cukup lama hingga akhirnya bel tanda masuk kelas pun berbunyi.

teng teng teng..

          “kajja ( ayo ) kita kekelas.” ucap Peter sambil mengulurkan tangannya.

Azura pun menyambut tangannya Peter. Peter menarik Azura terlalu kuat sehingga mereka berdua berdiri berhadapan dengan jarak yang sangat dekat kira-kira sekitar 5cm.

“aah~ mian ( aah~ maaf )” ucap Peter dengan wajah yang memerah seperti udang rebus.

” gwenchana ( tidak apa-apa )” ucap Azura dan wajahnya pun juga memerah seperti udang rebus. “ah, kajja (ayo) “. Akhirnya mereka berjalan menuju kelas dengan canggung.

Ketika perjalanan menuju kelas Peter berjalan sambil memperhatikan Azura. Azura yang dari tadi dipandangi Peter tidak sadar bahwa dirinya sedang diperhatikan Peter. Tak lama kemudian, Azura sadar bawa Peter sedang memperhatikan wajahnya. Langsung ia menoleh ke wajah ke Peter. Peter langsung cepat-cepat memalingkan wajahnya dan mencari pandang lain. Azura yang melihatnya tersenyum manis. Wajah Peter langsung memerah seperti kepiting rebus. Azura pun tertawa kecil melihat kelakuan temannya itu.

“kenapa kau tertawa?” ucap Peter dengan wajah masih seperti kepiting rebus.

“aniya (tidak apa-apa), aku hanya lucu saja melihat wajahmu yang memerah seperti kepiting rebus. hihihi~”

“yak! (hey!) ini tidak lucu” Peter mempoutkan bibir nya.

“kamu marah ya sama aku?” tanya Azura.

Peter terus melangkah dan tidak memperhatikan Azura yang terus melontarkannya pertanyaan.

“Peter-ah,  jangan marah begini dong” Azura merayu Peter agar tidak marah kepadanya. “Peter..” Azura  menggunakan jurus andalannya yaitu aegyo.

“yak!” Peter pun berteriak dengan Azura sekeras-kerasnya.

Azura pun terkejut dan penglihatannya pun agak sedikit berkunang kunang. Ia seperti terhuyung .

“Azu-ya neon gwenchanna? ( Azu kamu tidak apa-apa? )” Peter bertanya kepada Azura karena khawatir.

“eoh~ nan gwenchanna.. (iya~ aku gak papa..)” ucap Azura.

“jeongmal? ( benakah ? )”  ucap Peter yang semakin khawatir. Sebenarnya ia berteriak tadi hanya ingin mengerjai Azura, tapi hasil nya malah seperti ini.

“jeongmalyo.. (tentu.. ) ” Azura mencoba berjalan  dengan nnormal seperti semula.

Mereka berdua tiba bersama-sama di kelas. Azura langsung duduk ke tempat duduknya walaupun ia tadi hampir terhuyung jatuh. Peter mengkhawatirkan Azura. Ia merasa bersalah sudah berteriak dihadapannya.

Pelajaran berikutnya adalah Hangeul. Jujur Peter tidak pinta dalam menulis Hangeul (tulisan kanji korea ), dikarenakan ibunya yang berdarah Amerika dan juga ia tubuh dan besar di Amerika selama 7tahun. sepanjang pelajaran Hangeul Peter hanya memperhatikan Azura saja, dikarenakan ia khawatir akan keadaan Azura. Pelajaran pun selesai dan dilanjut dengan pelajaran Sains. Pelajaran yang sangat disukai oleh Azura.



Skip–

Bel tanda waktunya pulang sekolah pun berbunyi. Inilah yang ditunggu-tunggu para murid di Gamseong International High School. Para murid berbondong-bondong mengerumuni pintu kelas untuk segera pulang. Tidak untuk Azura. Ia memilih duduk terlebih dulu hingga semua murid tidak berdesak-desakan lagi baru pulang. Peter mendatangi ke tempat duduk Azura.

“hamke kajja.(ayo pergi bersama)”  ucap Peter.

“kajja (ayo ) “

Mereka berdua pun pergi bersama.



A BEAUTIFFUL MEMORISE

          Semenjak mereka bertemu, merak berdua semakin karab saja. Lama kelamaan Peter menaruh hati kepada Azura. Suatu hari ia ingin mengungkapkan perasaannya kepada Azura. Ia menyuruh teman-temannya untuk membawa Azura ke tempat ayng sudah disediakan untuk surprise kepada Azura.  Setelah lima menit menunggu, akhirnya Azura datang juga.

“kenapa aku di bawa kesini?” tanya Azura kebingungan.

“Azura, dangsin-eun nae yeoja chingu iss-eulkka? (maukah kamu menjadi pacarku?)” Peter berlutut kepada Azura sambil memberikan satu buket bunga mawar putih kesukaan Azura.

“na? (aku?)” tanya Azura heran.

“eo, eottae? (iya, bagaimana ?)” ucap Peter memantapkan.

” kamu yakin ingin menjadi namjachingu ( pacar ) ku?” tanya Azura lagi.

Dengan suara mantap Peter berkata “ne. (iya) “

Azura mengambil buket bunga mawar putih dari tangan Peter dan berkata ” naneun dangsin-ui yeoja chingu gadoego sip-eo (aku mau menjadi pacarmu)”

Suasana ditempat sangatlah ramai dengan tepuk tangan murid sekoah. Bahkan, gurupun juga ikut melihat aksi penembakan(?) tersebut. Para guru dan murid bersorak-sorak gembira. Namun ada juga murid yang sedih seperti Pclub dan AzuLuv ( pecinta Azura ).



A Beautifful Memorise



Hubungan cinta Azura dan Peter sudah berjalan lima bulan lamanya. Dan pada saat perayaan anniversary mereka yang  ke lima bulan Azura tidak datang ke perayaan mereka. Ia harus bolak-balik akibat penyakit Leukemia yang telah dideritanya selama 6 tahun. Ia memang sengaja merahasiakan penyakitnya dari Peter, karena ia tidak ingin orang yang disayang dan dicintainya tersebut terbebani karena penyakitnya. Menurut dokter umur Azura tidak akan lama lagi.



1 minggu kemudian…



Peter merasakan ada yang aneh dengan Azura. Beberapa hari ini ia tidak masuk sekolah. Kata guru i sedang izin, karena sedang sakit. Jadi saatpulang sekolah ia memutuskan untuk pergi mengunjungi kekasihnya tersebut. Ketika dalam perjalanan menuju rumah Azura tiba-tiba ia dijalan ia mendapat telpone dari orangtuanya nya Azura.

“yeoboseyo? (halo?)” kata Peter mengangkat Hp nya.

“yeoboseyo, Peter-ah. Datangi kami di RS.Gamseong.. palli ( cepat )”

Mendapat telpon dari orangtuana Azura yang seperti ada sesuatu, Peter lang menancapkan mobilnya dengan kecepatan penuh. Sesampainya di rumah sakit ia begitu terkejut melihat kekasihnya Azura dipenuhi alat medis di badannya. Azura membuka matanya dan melihat ada Peter di sana .

“Peter.. ” ucap Azura dengan wajah yang tersenyum pahit.

Peter diam tanpa kata. Lau, ia mencoba mendekati Azura. Tanpa ia sadari air matanya telah menetes.

“wae? (kenapa?) wae malhaji ma? (kenapa kamu tidak memberitahuku?) ” ucap Peter dengan nada agak nyaring.

“aku.. hanya tidak ingin kamu terbebani karena penyakitku.. ” ucap Azura.

“kamu pikir dengan tidak mengatakannya kepadaku aku tidak terbebani?”

Azura hanya terdiam saja. Baru kali ini ia melihat Peter semarah ini.

“kamu salah Azura, dengan kamu tidak mengatakannya kepadaku aku malah semakin terbebani..”

Air mata Azura mulai keluaran, entah kapan ia mulai menangis. Yng bisa ia lakukan sekarang hanyalah mendengarkan celotehan kekasih yang dicintainya.

“mianhae, naega jeongmal mianhae (maaf, aku benar-benar minta maaf)” ucap Azura sambil menangis.

Peter mendekatkan diri dengan Azura lalu memeluknya dengan hangat. Ia merasa hatinya seperti disayat ketika melihat Azura menangis.

“mianhae, sudah membuatmu menangis” ucap Peter. “Lain kali jangan sembunyikan apa-apa dariku, arraseo?” lanjutnya.

Azura hanya menganggukan kepealanya saja.



Waktu demi waktu telah dilalui. Kondisi Azura semakin kritis. Saat ini yang hanya dilakukan Azura hanya berbaring diatas kasur rumah sakit dengan alat medis terpasang di badannya. Ia berharap kalau ia bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya walaupun umurnya tidak lama lagi. tiba-tiba ia memanggil Peter.

“Chagiya (sayang ) aku memiliki permintaan terakhir.” ucap Azura.

“apa itu?” ucap Peter.

“aku ingin di detik-detik terakhirku kita membuat banyak kenangan manis”

“baiklah, jika itu maumu.”

Atas izin dokter mereka berdua bisa jalan-jalan dan membuat kenangan manis. Hingga saat detik-detik Azura. Mereka berdua duduk di pinggir pantai dan Azura tidur di pangkuan Peter.

“Chagi~ melihat matahari terbenam di pinggir pantai sungguh indah.” nucap Azura.

“kamu benar.” Peter hanya dapat menjawab singkat.

Mereka berdua berbincang-bincang hingga saat matahari hampir tenggelam Azura tak bersuara lagi. Badannya dingin sedingin es batu. Tubuhnya membiru. Tak terasa air mata Peter turun begitu saja. Ia tak tahan merasakan sakitnya hati yang diibaratkan tersayat silet yang tajam. Mereka berdua tetap dalam posisi seperti itu, hingga ahli medis datang untuk membawa Azura kembali ke rumah sakit. Orangtua Azura mendekati Peter dan memberikan sebuah kotak yang berisi kalung liontin yang didalamnya terdapat gambar ia, Azura dan sepupunya Azura yang masih kecil. Mereka bertiga di foto tersebut seperti halnya suami, istri dan anak.

Ketika sampai dirumah sakit dokter mengatakan bahwa nyawa Azura tidak dapat diselamatkan. Orangtua Azura pun menangis histeris.



A Beautifful Memorise



Saat upacara pemakaman Azura, Peter mungkin sudah mencoba melupakannya. Tetapi ibu nya Azura masih menangis histeris. Upacara pemakaman pun selesai. Orang lain sudah pulang. Hanya tertinggal Peter sendirian disana. Ia meratapi makam kekasihnya yang sudah pergi mendahuluinya.

“Selamat jalan chagiya, semoga kamu selalu ada di sisinya. Amin” ucap Peter dalam hati. Ia berjalan menuju pulang. Saat ia membalikkan bandan untuk melihat lagi makam Azura, terlihat seorang gadis cantik berpakaian putih tersenyum kepada dirinya. Iya benar itu Azura.

“Aku rasa kamu sudah bahagia di sana Azura” ucap Peter membalas senyuman dari Azura.

Dalam sekejap mata cahaya tersebut menghilng.



-THE END-

HYORIN~Hello,Goodnye (ost. You Who Came From The Stars) HAN+ROM+INDO

  • 06.43
  • 0 komentar
Hyorin (SISTAR) 효린 - 안녕 (Annyeong) Hello
OST You Who Came From The Stars Part.4 (별에서 그대 OST Part.4)




uyeonhi naege dagawa gamssa anajugo
Kau datang padaku secara kebetulan dan memelukku
우연히 내게 다가와 감싸 안아주고
seoro meonghani baraboda geonnaen mal annyeong
Hampa menatap satu sama lain, kau mengucapkan selamat tinggal
서로 멍하니 바라보다 건낸 안녕

kkumsogeseoman seuchyeogatdeon
Kau hanya lewat didalam mimpiku
꿈속에서만 스쳐갔던
jigeum neon nae ape
Tapi sekarang kau berada didepanku
지금 앞에

---Reff---
sarangi wanneunde
Cinta telah datang
사랑이 왔는데
geudaen tteonandae
Tapi kau mengatakan kau akan pergi
그댄 떠난대
gidaryeonneunde
Aku menunggu untukmu
기다렸는데
deo bol suga eopdae
Tapi kau mengatakan aku ‘tak bisa melihatmu lagi
수가 없대
neul babocheoreom
Selalu saja seperti orang bodoh
바보처럼
heureuneun nunmuri malhae
Air mata mengalir mengatakan padaku
흐르는 눈물이 말해
annyeong ijen Good bye
Selamat tinggal, Good Bye
안녕 이젠 Good bye
-----------------

Hello Hello Hello
Hello Hello Hello
Hello Hello
Hello Hello

dasi mannal ttaen naega meonjeo
Ketika bertemu lagi, aku ‘kan jadi pertama yang mengatakan
다시 만날 내가 먼저
gwaenchanha annyeong
Hai, aku baik-baik saja
괜찮아 안녕

kkumeseorado majuchilkka
Akankah ku melihatmu walau hanya dalam mimpi?
꿈에서라도 마주칠까
du nuneul gamayo
Aku memejamkan mataku
눈을 감아요

Repeat Reff

sigani seodulleo
Berharap waktu cepat berlalu
시간이 서둘러
neol naegero deryeowajugil
Dan membawaku padamu lagi
내게로 데려와주길
dan hanbeonman malhaejugil
‘Ku berharap kau akan memberitahu sekali saja
한번만 말해주길
mideojiji annneun iyagireul
Hal-hal yang menakjubkan
믿어지지 않는 이야기를

eodi inneunji
Dimakah dirimu?
어디 있는지
naemam aneunji
Apakah kau tau hatiku?
내맘 아는지
bogo sipeunde
Aku merindukanmu
보고 싶은데
 (dasin bol su eomneun gose)
(Ditempatku yang ‘tak lagi bisa melihatmu)
(다신 없는 곳에)
bam haneure sorichyeo annyeong
Berteriak kelangit malam, hai
하늘에 소리쳐 안녕

Repeat Reff

Hello Hello Hello
Hello Hello Hello
Hello Hello
Hello Hello

LIRIK LAGU CHELSY-I WILL (OST. Ao Haru Ride) + Terjemahan Indonesia

  • 07.13
  • 4 komentar
Chelsy - I will (Ao Haru Ride Insert Song)




ROMAJI:

kudarizaka fumikiri made watashi wa muchuu de hashitta
kono koi wo saegiru you ni densha wa sugisatta

tooi hi no kioku umi no kagayaku

kisetsu wa meguru hikoukigumo ni me wo hosomete

chiisaku yureta himawari sayonara mo ienai mama

honno suu miri no sukimade sotto kusuguru itami

manatsu ni kieta hanabi ga namida no saki ni utsureba

i will kitto omoi dasu wa
anata ni todoke kono basho de
atashi wa matteiru

henji nara iranai yo to usotsuki na atashi

sunahama ni hitori shagamikomu kara
tsumetaku ashita o mata yokan saseteshimau no ni

suiheisen no mukou ni yukkuri to shizundeyuku

naiteshimaeba sukoshi dake sunao ni nareru

fureta yubisaki ga fui ni hodoketeyuku samishisa ni

I will sotto me o tojiru no
anata ni todoke kono basho de
watashi wa matteiru

chiisaku yureta himawari

ano hi no mama no atashi wa
nobita maegami mo mitometakunai
nanimo kawattenai

kaze no oto ni furikaeru kyou mo mada mitsukerarenai

i will sotto negattemiru
anata ni todoke kono basho de
watashi wa matteiru

Indonesian :
Aku berlari dalam kebingungan sampai ke dasar turunan jalan
tapi kereta itu sudah pergi seolah mengartikan perpisahan antara cinta ini
kenangan dihari saat laut berkilauan
musim itu datang kembali aku menutup mataku sampai di jalan berkabut
Bunga matahari bergoyang lembut masih tidak bisa mengucapkan kata perpisahan
masih terasa rasa sakit, sengatan matahari dalam jarak satu mil
jika kembang api musim panas yang menghilang bisa tercermin pada air mata yang terjatuh
Aku pasti akan ingat, dari tempat ini ku kirimkan padamu
aku disini menunggumu
Aku bilang padamu aku tak butuh jawaban, membuat pembohong dari diriku sendiri
aku terjatuh menjadi bola diatas pantai berpasir
meskipun aku menyerah dikalahkan pada pikiranku bagaimana esok akan berjalan
apa yang bisa dilihat diluar cakrawala perlahan tenggelam
jika aku bisa menangis sekarang aku menjadi sedikit lebih jujur pada diriku sendiri
ketika jari-jari kita bersentuhan, kesepian ini tiba-tiba datang terurai
Aku akan menutup mataku dengan lembut, dari tempat ini kukirimkan padamu
aku disini menunggumu
Bunga matahari bergoyang seperti keadaanku dihari itu
aku tidak mau mengakui bahwa poni rambutku sudah semakin panjang
tidak ada yang berubah sama sekali
aku berbalik pada arah suara angin, tapi kau masih tidak bisa ditemukan

Aku akan berdoa dalam diam, dari tempat ini kukirimkan padamu
aku masih menunggumu...
 

Eucliwood hellscythe Theme | Copyright © 2012 Just Fangirl Story, All Rights Reserved. Design by Djogzs, | Johanes djogan